Minggu, 02 November 2014

IKAN

Ngantuk... riyep-riyep... TV masih nyala... tapi entah ngomong apa orang yang tampil disitu.... sejenak teringat pada anak-anakku.. anak-anak yang kuajar di sekolah...

Di depan Labkom, beberapa anak mendekatiku...
"Pak... yang Bapak tempel di samping mading itu apaan si Pak?"
"Ooo... itu hasil ulangan tengah semester kemarin Nak.... piye?"
"bukan itunya pak.... tapi yang bawah itu lho.... tulisan kecil di pojok kiri bawah....."
"yang paling akhir itu ya?"

Pikiranku waktu itu melayang pada sebuah papan di depan ruang Tata Usaha. Sehari sebelumnya kutempelkan sesuatu di sana: Peringkat paralel nilai ulangan sepuluh besar untuk empat mata pelajaran. Di bagian bawahnya memang kutulis "sesuatu".

"Iya pak... yang bunyinya: "Adalah sebuah kebanggaan tersendiri ketika prestasi diraih tanpa ada yang mengatakan padamu: "Karang nyontek….. Bijimu apik!" itu lho pak"
"Lha memangnya kenapa Nak?"
"Ya.. kami bertanya-tanya saja.. kenapa harus ada itu?!"

Sambil senyum kujawab.....
"Ya karena ada "sesuatu"...."
"Ah Bapak.... ayo dong Pak... Nggak gitu juga kaleee sama kita-kita"

Aku nyengir... tapi gak sampe nyengir kuda tentunya... aku kan cakep hehehe...

"Gini nak, selama ulangan kemarin.. Bapak merasa prihatin karena beberapa pengawas bercerita mengenai banyak dari kalian yang telah melakukan tindak keanehan "menyontek""

"Oooo gitu to pak.... lha siapa si pak anaknya?"
"Emmm... kalo itu kalian tak perlu tau.... yang jelas tindakan itu benar-benar terjadi dan sedang menjadi "Trending Topik" di ruang guru..."

Anak-anak itu sejenak terdiam. kulihat beberapa dari mereka menunjukkan perubahan raut muka dan mulai menunduk.

"Sekarang giliran Bapak yang tanya, apa kalian merasa melakukan tindakan aneh itu? jujur saja Bapak tidak akan marah kok...."
"Anu pak... jujur pak... saya kemarin lihat jawaban teman..."
"Iiiya Pak, saya malah bawa contekan. saya sembunyikan di dalam gesper ikat pinggang"
"saya juga pak, saya taruh di dalam kaus kaki...."

"ooo ternyata ya.... hahahaha...!"

Aku tertawa berusaha tenang menahan rasa kecut di hati. Perih teriris rasanya hati ini mendengar pengakuan anak-anakku itu.

"hahahah.. malui-,maluin ya pak... maafkan kami ya pak,,,, "
"Tapi teman yang lain juga melakukan hal itu kok pak.... bahkan dengan cara-cara yang lebih aneh lagi... hahhaha... ada yang nulis di paha.... ada yang nulisin meja ulangan sampai membawa buku masuk ke dalam ruangan ulangan pak!"

Sejenak mereka tertawa sambil membahas teman-teman mereka yang ketahuan mencontek oleh pengawas dan lain-lainnya.

"Ehm gini ya Nak boleh Bapak bilang y... Bapak tidak marah, Bapak seneng kamu sudah jujur sama Bapak. tapi tetep saja itu bukan hal yang pantas untuk dilakukan dan dilestarikan heheheh"

"Iya pak... tapi kan bukan cuma kami pak...!"

"Iya Bapak tahu, Bapak cuma berpesan... tolong pikirkan perkataan bapak ini: pertama, Menyontek adalah salah satu gejala orang yang tidak percaya diri. Dan hal yang aneh ketika kamu tidak percaya sama diri kamu sendiri tetapi malah percaya pada orang lain...."

"Iya ya pak... bener-bener aneh... goblok banget kami... heheheh"

"Yang kedua bapak punya sebuah petuah yang entah siapa yang kasih dulu... "Ikan yang selalu mengikuti arus air adalah ikan yang mati""

"Maksudnya pak?"

"Maksudnya, Kalian jangan seperti ikan mati selalu ikut arus.... hanya ikuti teman-teman melulu... yang lain nyontek, kalian ikutan nyontek..... tapi jadilah ikan yang hidup! ikan yang tahu kapan bisa mengikuti arus air dan kapan harus melawan arus air...... kalian harus bisa menilai mana nyang pantas ditiru dan diikuti serta mana yang tidak pantas.... gitu...."

PRET... PREEET... PREEEET!

Bel masuk pelajaran berbunyi..... 

"Terima kasih ya Pak wejangannya... lain kali kami akan menjadi pribadi yang lebih baik...!"

"YUP! Jangan lupa... KALIAN ADALAH IKAN YANG HIDUP!!!"

"SIAP PAK DANZzzzzzzz!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar